Hamdan memandang sahabat yang tergeletak di depannya dengan berlumuran darah. Ia terduduk kelu.
"Apa yang terjadi Gir?"
"Proyek itu...." Giro dengan sisa-sisa nafasnya mencoba mengungkapkan sesuatu.
"Ada apa dengan proyek itu?"
"Proyek itu...." belum selesai menjelaskan Giro terkulai bersamaan dengan udara yang berhenti keluar masuk dari hidungnya.
Firo berteriak marah. Tak menyangka sahabatnya akan berakhir seperti ini.
"Aku pasti akan mendapatkan proyek itu dan memperbaikinya lagi” tekadnya
Dunia sekarang dalam keadaan kacau.
Di Indonesia sendiri, banyak wilayah dilanda kekurangan air bersih, ditambah kacau dengan isu akan tenggelamnya beberapa pulau di Indonesia.
Giro dan Hamdan telah melaukan berbagai penelitian untuk menanggulangi kekacauan yang terjadi. Kemudian bergabung dengan pemerintah di program “save Indonesia” untuk membuat proyek “pure water” untuk menghasilkan air bersih dan juga merancang sebuah kapal raksasa untuk persiapan evakuasi penduduk ke pulau-pulau yang relatif aman.
Tapi entah apa yang terjadi Hamdan melihat program yang mereka buat hancur.
Dan berakhir dengan kematian Giro.
***
Dua tahun kemudian.
Hamdan tersenyum melihat mesin “pure water” itu hampir selesai.
Ia memandang wanita di sampingnya yang telah membantunya untuk kembali masuk ke tim program “save Indonesia”. Gadis yang merupakan putri dari ketua “Save Indonesia” itu. Gadis bernama Sely itu memeluknya.
“Giro, akhirnya aku berhasil menyelesaikannya, kita akan selamatkan Indonesia,”
Suatu malam, Hamdan masuk ke server untuk emncari data, saat itulah ia menemukan sebuah file berjudul “Restart Indonesia”. Ia terkejut membacanya.
Setelah mencetaknya Hamdan membawanya menuju rumah ketua “Save Indonesia”, Pak Ramli. Tampak di sana ada beberapa pejabat Negara, Hamdan tak memperdulikannya dan membanting dokumen itu di depan ketua “Save Indonesia” meminta penjelasan.
“Semua sudah jelas!” jawabnya
“Ini demi kebaikan rakyat, penderitaan rakyat sekarat itu akan segera berakhir,” Pak Ramli tertawa lepas.
“Kurang ajar…!” Hamdan berang hendak menyerang Pak Ramli, para penjaga sigap mencekalnya.
“Kamu ternyata lebih bodoh dari Giro, apa kamu tahu siapa yang menghancurkan program itu dulu? Apa kamu kira aku akan menghancurkan proyek milyaran itu, si Giro yang menghancurkannya. Dan sekarang kau telah membuatnya kembali, hahaha”
Hamdan wajahnya merah padam memendam amarahnya. Ia memandang Seli, berharap dia tidak mengetahui hal itu, tapi ia kecewa saat ia tersenyum sinis dan menggamit tangan ayahnya.
Kemudian para penjaga membawa Hamdan keluar.
***
Kira-kira apa rencana Pak Ramli sehingga Hamdan berang?